visitor

free counters

Sabtu, 06 November 2010

ANEH TAPI NYATA

ANEH TAPI NYATA


Merapi Masih Punya Aura Mistis yang Kuat

Posted: 06 Nov 2010 09:06 AM PDT

http://i.okezone.com/content/2010/11/06/33/390472/O4vMP90VFD.jpg
Gunung Merapi terus menyemburkan awan panas hingga menyebabkan ratusan korban jiwa melayang. Menurut pengamatan paranormal Ki Kusumo, hal itu membuktikan bahwa Gunung Merapi sampai saat ini masih memiliki aura mistis yang kuat.

"Menurut saya, Merapi masih mempunyai energi metafisika yang luar biasa. Hal itu didukung masyarakat sekitar yang kental dengan hal-hal berbau supranatural. Jadi kejadian aneh yang timbul, bisa dikaitkan dengan fenomena alam yang akan terjadi di kemudian hari," ujarnya saat ditemui di Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11/2010).

Paranormal yang juga produser film ini lalu mengaitkan kejadian penampakan awan menyerupai bentuk kepala Petruk di sela letusan Gunung Merapi. Menurutnya, kemunculan tokoh Punakawan itu bukan saja pertanda buruk, namun sebuah isyarat yang tak bisa dianggap remeh.

"Awan berbentuk Petruk itu pertanda yang nyata. Kita diingatkan, karena gejolak di negeri ini sudah pada kondisi yang memprihatinkan. Dibutuhkan kebersamaan dan jangan hanya menyalahkan satu elemen masyarakat atau para pemimpin saja," pesannya.

Dalam kacamata batinnya, Ki Kusumo juga meramalkan letusan Gunung Merapi masih akan terus terjadi hingga menjelang pergantian tahun. Bahkan bencana lain yang tak kalah dahsyat juga diramal akan mewarnai negeri ini. Untuk itulah dia mengajak semua orang berintrospeksi.

"Bencana ini bisa dijadikan alat introspeksi, sehingga di tahun depan bangsa Indonesia akan lebih cermat dalam menghargai alam. Kita mulai dari diri kita dan dari lingkungan di mana kita tinggal, untuk lebih menyayangi lingkungan," pungkasnya.(okezone.com)

Korban Tewas Merapi Berjumlah 116 Orang

Posted: 06 Nov 2010 08:56 AM PDT

http://i.okezone.com/content/2010/11/06/340/390546/gPxuOjizWg.jpg
Jumlah korban tewas akibat letusan Gunung Merapi, menurut data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah mencapai 116 orang. Jumlah ini tersebar di sejumlah wilayah DIY dan Jawa Tengah.

Sebanyak 104 orang berasal dari Kabupaten Sleman, 7 orang dari Kabupaten Magelang, 2 dari Kabupaten Klaten dan 3 dari Kabupaten Boyolali.

Selain korban tewas, jumlah korban luka juga cukup besar yakni mencapai 218 orang terdiri atas 147 orang di Kabupaten Sleman, 14 orang Kabupaten Magelang, dan 57 orang Kabupaten Klate.

Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, jumlah tersebut kemungkinan bertambah karena pihaknya saat ini masih melakukan pendataan. Menurut dia, masih ada beberapa daerah yang luput dari penyisiran tim evakuasi.

"Saya masih menggunakan sistem penanganan pengungsian yang telah dirintis oleh pemerintah daerah. Intinya adalah berusaha memenuhi semua kebutuhan pengunsian," ujarnya usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan, Gedung Agung, Sabtu (6/11/2010) malam.

Menurut Syamsul, ada dua pokok perhatian penanganan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi. Pertama, penanganan wilayah berbahaya dari gunung Merapi, termasuk tempat-tempat yang sudah ditinggalkan penduduk dan kedua penanganan pengungsian.

Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya telah membentuk organisasi tanggap darurat yang mengkordinasikan dua gubernur yaitu Gubernur Daerah IStimewa Yogyakarta (DIY) dan Gubernur Jawa Tengah, TNI dan Kepolisian. Mereka ditempatkan pada titik-titik pengungsian yang membutuhkan.

Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BNPB di Yogyakarta juga mencatat gelombang pengungsi yang mencapai 198 ribu orang.

Di kabupaten Sleman pengungsi tercatat sebanyak 56.000 jiwa, Kabupaten Magelang sebanyak 62.000 jiwa, Kota Magelang 2.000 jiwa, Kabupaten Klaten 40.000 jiwa, dan Kabupaten Boyolali 30.000 jiwa. Seluruh pengungsi tersebar di 120 titik pengungsian.(okezone.com)

Obama dan Faymann Tetap ke Indonesia

Posted: 05 Nov 2010 09:33 PM PDT

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/11/05/1114542620X310.jpg
Meskipun erupsi Gunung Merapi dilaporkan meluas, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Austria Heinz Fischer tetap berkunjung ke Indonesia pada tanggal 9 November mendatang.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (5/11/2010). "Sejauh ini tetap sesuai jadwal," kata Faiza.

Terkait meluasnya erupsi Gunung Merapi, Faiza mengatakan, hal tersebut hingga saat ini belum menjadi bahan pembicaraan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat serta Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Austria.

Kendati demikian, lanjut Faiza, Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan Merapi. Mantan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri ini juga menegaskan, hingga saat ini belum ada perubahan terhadap agenda kunjungan tamu negara tersebut.(kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar